How Long to Beat: Panduan Utama untuk Memahami “Lama Main” Game dan Mengatur Waktu Bermainmu

September 29, 2025

September 23, 2025

Judul: Berapa Lama Selesai? Memahami “How Long to Beat” untuk Pengalaman Gaming yang Lebih Pintar

Pendahuluan: Sebuah Pertanyaan Klasik di Era Gaming Modern

Bayangkan ini: kamu sedang melihat trailer game terbaru yang sangat kamu nantikan. Grafisnya memukau, ceritanya menarik, dan gameplay-nya terlihat seru. Tapi, di tengah antusiasme itu, sebuah pertanyaan sederhana namun krusial muncul di benakmu: “Kira-kira berapa lama, sih, selesai main game ini?”

Pertanyaan ini bukan lagi sekadar rasa ingin tahu. Di era di waktu kita sering kali dibombardir oleh puluhan judul game baru setiap bulannya—ditambah backlog (tumpukan game yang belum dimainkan) yang seolah tak ada habisnya—pertanyaan “berapa lama” menjadi strategi. Ini tentang manajemen waktu, alokasi anggaran, dan komitmen.

Untungnya, kita hidup di zaman yang memiliki jawaban untuk pertanyaan itu. Sebuah frasa dalam bahasa Inggris yang telah menjadi istilah universal: “How Long to Beat” atau sering disingkat HLTB. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya “berapa lama untuk menaklukkan” atau sederhananya, “lama main”.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas segala hal tentang How Long to Beat. Mulai dari memahami apa itu sebenarnya, bagaimana data tersebut dikumpulkan, cara membedakan jenis-jenis “kelar” yang ada, hingga bagaimana memanfaatkannya untuk menjadi gamer yang lebih cerdas dan efisien. Mari kita selami!

Apa Itu “How Long to Beat”? Lebih dari Sekadar Angka Rata-Rata

“How Long to Beat” pada dasarnya adalah sebuah konsep dan sekaligus nama sebuah situs web populer (howlongtobeat.com) yang mengumpulkan data dari ribuan pemain untuk memberikan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah video game.

Namun, penting untuk dipahami bahwa “menyelesaikan” sebuah game bukanlah konsep yang tunggal. Inilah mengapa HLTB biasanya memecah data menjadi beberapa kategori kunci:

  1. Main Story (Cerita Utama): Ini adalah estimasi waktu untuk fokus menyelesaikan alur cerita utama game. Kamu mengabaikan sebagian besar side quest (misi sampingan), koleksi, dan aktivitas tambahan. Kategori ini cocok untuk pemain yang ingin mengalami inti cerita tanpa terlalu tenggelam dalam konten tambahan.
  2. Main + Sides (Cerita Utama + Sisi): Di sini, kamu tidak hanya mengejar cerita utama, tetapi juga menyelesaikan misi-misi sampingan yang signifikan (side quests). Waktu ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang konten game tanpa harus mencapai 100% penyelesaian.
  3. Completionist (Penyelesaian 100%): Kategori untuk para perfectionist! Ini adalah estimasi waktu untuk melakukan SEGALA HAL yang ada di dalam game: menyelesaikan semua misi, mengumpulkan semua item koleksi, mencapai semua trophy atau achievement, dan menjelajahi setiap sudut peta. Waktunya bisa berkali-kali lipat dari cerita utama.
  4. All Styles (Semua Gaya): Ini adalah rata-rata dari semua kiriman data pemain, terlepas dari gaya bermain mereka. Angka ini bisa memberikan gambaran umum, tetapi kurang spesifik dibandingkan tiga kategori di atas.
READ  MyVidster: Jejaring Sosial Bookmark Video yang Masih Relevankah di Era Sekarang?

Dengan memahami pembagian ini, kamu bisa langsung menyesuaikan dengan gaya bermainmu sendiri. Apakah kamu tipe pemain yang fokus pada narasi? Atau kamu suka menjelajah dan menyelami dunia game secara mendalam? Jawabannya akan menentukan kategori HLTB mana yang paling relevan bagimu.

Mengapa “How Long to Beat” Sangat Penting? 5 Alasan Utama

HLTB bukan hanya angka. Ini adalah alat yang powerful untuk berbagai keputusan gaming-mu. Berikut adalah lima alasan mengapa kamu harus menjadikannya kebiasaan untuk mengecek HLTB sebelum memulai game baru.

1. Manajemen Waktu dan Ekspektasi yang Realistis
Ini adalah manfaat paling jelas. Dengan mengetahui bahwa sebuah game membutuhkan 15 jam untuk cerita utamanya, kamu bisa merencanakan sesi gaming-mu. Misalnya, jika kamu hanya bisa bermain 2 jam per minggu, kamu tahu bahwa game tersebut akan menghabiskan waktu sekitar 2 bulan. Ini membantu menghindari kekecewaan karena game ternyata terlalu pendek atau rasa kewalahan karena game terlalu panjang dan kamu tidak punya waktu.

2. Membantu dalam Keputusan Pembelian
Harga game seringkali tidak mencerminkan panjang kontennya. Sebuah game indie yang harganya terjangkau mungkin menawarkan pengalaman 30 jam yang mendalam, sementara game AAA berharga penawarmungkin hanya memiliki kampanye utama 8 jam. Dengan mengecek HLTB, kamu bisa menilai “value for money” atau nilai guna dari sebuah game. Apakah investasi finansialmu sepadan dengan jam hiburan yang akan kamu dapatkan?

3. Mengatasi “Backlog Anxiety”
Backlog (tumpukan game yang belum dimainkan) adalah momok bagi banyak gamer. Melihat daftar game yang belum tersentuh bisa menimbulkan kecemasan. HLTB membantumu memprioritaskan. Daripada memulai game RPG raksasa yang membutuhkan 80 jam, mungkin kamu bisa memilih game petualangan yang bisa diselesaikan dalam 10 jam terlebih dahulu. Merasa produktif karena bisa “menyelesaikan” sebuah game dari backlog bisa memotivasi untuk melanjutkan ke game berikutnya.

READ  Braflix: Sensasi Baru Nonton Film atau Hanya Modus Berbahaya?

4. Memilih Game yang Sesuai dengan Mood
Kadang, kita ingin pengalaman gaming yang singkat dan intens, seperti menonton film aksi. Di lain waktu, kita ingin sebuah dunia yang bisa kita tinggali selama berminggu-minggu. HLTB membantumu memilih game berdasarkan mood. Sedang stres dan butuh sesuatu yang ringan? Cari game dengan HLTB “Main Story” di bawah 10 jam. Punya libur panjang dan ingin proyek besar? Saatnya untuk game dengan label “Completionist” di atas 50 jam.

5. Menghindari “Burnout” pada Game yang Panjang
Memulai game seperti The Witcher 3: Wild Hunt atau Elden Ring tanpa persiapan bisa menyebabkan kelelahan (burnout). Jika kamu tidak menyadari bahwa game tersebut bisa memakan waktu 100+ jam, kamu mungkin akan merasa lelah di tengah jalan dan akhirnya meninggalkannya begitu saja. Dengan mengetahui estimasi waktunya, kamu bisa mempersiapkan mental dan strategi, misalnya dengan mengambil jeda dengan game yang lebih pendek di sela-sela permainan.

Bagaimana Data “How Long to Beat” Dikumpulkan? Apakah Akurat?

Situs HowLongToBeat.com beroperasi seperti wiki atau platform crowdsourcing. Datanya berasal dari kontribusi para pengguna (user-submitted). Caranya sederhana: setelah seorang pemain menyelesaikan game, mereka bisa login ke situs HLTB, memasukkan berapa jam mereka bermain, dan memilih kategori penyelesaian mana yang cocok (Main Story, Main + Sides, dll).

Lalu, apakah data ini akurat?
Secara umum, ya. Keakuratannya bergantung pada dua faktor:

  • Jumlah Sample: Game-game populer seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild atau Red Dead Redemption 2 bisa memiliki ribuan bahkan puluhan ribu kiriman data. Dengan sample yang sangat besar, rata-rata yang dihasilkan menjadi sangat andal dan mencerminkan pengalaman kebanyakan pemain.
  • Kualitas Input Pengguna: Sistem bergantung pada kejujuran pengguna dalam melaporkan waktu dan memilih kategori yang tepat. Meskipun mungkin ada sedikit variasi atau kesalahan, dengan jumlah data yang besar, anomali-anomali kecil ini biasanya terfilter oleh rata-rata.
READ  Lookism: Lebih Dari Sekadar Cerita Sekolah, Ini adalah Cermin Masyarakat yang Perlu Kamu Baca

Jadi, anggap angka HLTB sebagai estimasi yang sangat terinformasi, bukan sebagai hukum yang mutlak. Waktu bermainmu sendiri bisa 20% lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada keahlian, gaya eksplorasi, dan apakah kamu sering meninggalkan game dalam keadaan idle (diam).

Keterbatasan dan Hal yang Perlu Diingat tentang HLTB

Meskipun sangat berguna, HLTB bukanlah segalanya. Ada beberapa nuansa yang perlu kamu pertimbangkan:

  • Kualitas vs. Kuantitas: Game 100 jam yang membosankan tidak lebih baik dari game 10 jam yang spektakuler dan tak terlupakan. Jangan jadikan HLTB sebagai satu-satunya patokan kualitas. Sebuah game pendek bisa memiliki dampak emosional yang lebih besar.
  • Game dengan “Endless Replayability”: Genre seperti MOBA (Dota 2League of Legends), battle royale (FortnitePUBG), live-service games (Destiny 2), atau simulator (The SimsCities: Skylines) tidak cocok diukur dengan HLTB. Konsep “menyelesaikan” game-game ini sangat berbeda. HLTB untuk game-game seperti ini seringkali tidak relevan.
  • Pengalaman yang Personal: Waktu yang tercantum adalah rata-rata. Seorang pemain yang ahli mungkin menyelesaikan game sulit seperti Dark Souls dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada pemain pemula. Perjalananmu adalah milikmu sendiri; jangan biarkan angka rata-rata membuatmu merasa tidak cukup cepat atau terlalu lambat.

Cara Memaksimalkan “How Long to Beat” dalam Perjalanan Gaming-mu

Jadi, bagaimana cara menggunakan HLTB dengan bijak? Berikut adalah tips praktisnya:

  1. Jadikan sebagai Referensi, Bukan Penentu: Gunakan HLTB untuk mengatur ekspektasi, tetapi jangan biarkan angka tersebut menghalangi kesenanganmu. Jika kamu menikmati sebuah dunia game, luangkan waktu lebih lama untuk menjelajahinya, meskipun itu melampaui estimasi “Main + Sides”.
  2. Kombinasikan dengan Sumber Lain: Sebelum membeli game, baca juga review dari kritikus dan pemain lain untuk memahami kualitas pengalaman, bukan hanya kuantitasnya.
  3. Submit Waktumu Sendiri: Jika kamu menggunakan HLTB, kontribusikan kembali dengan mengirimkan